TEKNIK DAN
PROSEDUR KONSOLIDASI
Pada umumnya proses konsolidasi dipengaruhi metode
akuntansi yang digunakan perusahaan induk untuk mencatat investasinya dalam perusahaan
anak.
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4
(Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan
Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan
Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan
menggabungkan unsur-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas,
Pendapatan dan Beban.
Adapun
prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci
lagi, yaitu:
1.
Mengeliminasi semua rekening timbal
balik (Reciprocal Account)
Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi
dengan mengeliminasi rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik,
yaitu suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk
suatu transaksi yang sama.
2.
Menyusun Kertas Kerja (Worksheet).
Worksheet digunakan untuk memepermudah
penyusunan laporan keuangan Prosedur penyusunan worksheet tergantung
pada dasar yang dipakai, yaitu Laporan
Keuangan Individual atau Neraca
Saldo Individual.
Dalam
penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan
dapat digunakan 3 (tiga) metode yaitu:
A. Metode Ekuitas
(Equity Method)
B. Metode Ekuitas
Tidak Lengkap
C. Metode Harga
Perolehan (Cost Method)
A.
Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
Berbagai pendekatan konsolidasi dan setiap kombinasi penyesuaian serta
eliminasi akan menghasilkan jumlah yang benar bagi laporan keuangan
konsolidasi. Ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang disajikan dalam kertas
kerja tidak mempengaruhi akun buku besar perusahaan induk maupun perusahaan
anak. Penyesuaian atau eliminasi akun atau saldo hanya berarti bahwa jumlah
yang tercamtum pada kolom – kolam perusahaan terpisah dalam kertas kerja (1)
disesuaikan sebelum dimasukan dalam kolom laporan konsolidasi atau (2)
dieliminasi dan tidak disajikan pada kolom laporan konsolidasi.
Laba ditahan konsolidasi awal
Ditambah : laba bersih konsolidasi
(atau dikurangi rugi bersih konsolidasi)
Dikurangi : Deviden perusahaan
Induk
.
Laba ditahan konsolidasi akhir
Dalam format kertas kerja, baris laba bersih diturunkan ke bagian laba
Laba ditahan kertas kerja tanpa penyesuaian lebih lanjut. Demikian juga, baris
labaditahan akhir diturunkan ke bagian Neraca, yang sekali lagi tanpa
penyesuainan atau eliminasi lebih lanjut. Perhatikan bahwa setiap baris dalam
kerja akan menghasilkan jumlah konsolidasi dengan menjumlahkan saldo akun
perusahaan induk serta perusahaan anak dan kemudian atau mengurangkan penyesuaian
serta eliminasi secara layak. Laba bersih dan laba ditahan perusahaan induk
menurut metode akuntansi ekuitas yang lengkap adalah sama dengan laba ditahan
konsolidasi.
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya
memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu
penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena
kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai
investasi induk Perusahaan. Data Pencatatan
investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada
suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi
pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga
didasarkan atas suatu fakta bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan
merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan
antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh sebab itu perubahan-perubahan
yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan harus diakui
dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan posisi
keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap
Perusahaan akan meningkat jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan
menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil
penerapan metode ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya,
namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi
akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan
terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.
Beberapa
perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:
1.
Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
Akan berubah jumlahnya
apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
2.
Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya
apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
3.
Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena
perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus
dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4.
Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya
apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi. Selain itu akan
berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
5.
Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya
apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja
(Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan
Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan
perubahan jumlahnya.
B.
Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap
Jika metode ekuitas
diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan laba
bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo
laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan
konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode
ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya
digunakan untuk investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuitas mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang
diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi
laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan
tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain
dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah saji yang serupa dalam laba
dan saldo laba perusahaan induk.
Masalah yang timbul
dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode biaya untuk
investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan “akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak”. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip
akuntansi yang berlaku umum sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang
disiapkkan bagi pemegang saham benar dan perusahaan induk/investor tidak
menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya
metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa perusahaan
didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya
sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias
utama.
C. Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)
Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak
Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan
oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk
Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul
apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual. Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan
dicatat pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening
lawan kredit “Penghasilan Dividen”.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan pada Metode biaya:
1. Perkiraan “Investasi Saham pada Anak
Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya. Perubahan modal Anak
Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak mempengaruhi
Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan tidak
menyesuaikan Investasinya.
2. Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru
diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase (%) kepemilikannya pada saat
disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan (Retained
Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada Worksheet
penyusunan neraca Konsolidasi.
3. Penghapusan (eliminasi) terhadap
perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan Retained Earning Anak
Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun atau Saldo Awal
pada saat kepemilikan.
4. Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa
investasi Induk terhadap Anak Perusahaan merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi harus selalu tetap, karena
akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga perolehannya saja.
6. Perubahan nilai aktiva bersih Anak
Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan operasionalnya tidak akan mempengaruhi
besaarnya nilai investasi tersebut.
SUSUNAN AYAT JURNAL DALAM KERTAS KERJA
Dengan bertam bahnya kompleksitas proses konsolidasi, susunan penyesuaian
dan eliminasi pada kertas kerja dapat diperluas ke hal – hal berikut ;
1. Penyesuaian terhadap kesalahan san pengabaian dalam laporan keuangan
perusahaan induk dan perusahaan anak yang terpisah.
2. Penyesuaian untuk mengeleminasi laba dan rugi antar perusahaan.
3. Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan deviden dari perusahaan anak dan
menyesuaikan investasi dalam perusahaan anak dengan saldo awal periode.
4. Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas pada laba dan deviden perusahaan
anak.
5. Mengeliminasi saldo investasi dalam perusahaan anak dan ekuitas
perusahaan anak.
6. Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan biaya / nilai buku (dari
langka 5).
7. Mengeliminasi saldo yang bersifat resiprokal lainnya (utang-piutang antar
perusahaan, pendapatan serta beban, dan lain – lainnya)
Meski ada beberapa susunan
lainnya, susunan ini dapat dianggap cukup memadai. Dan diajnurkan untuk
mempelajari dan menerapkannya selama mempelajari konsolidasi.
Hak minorotas yang
direfleksikan dalam neraca konsolidasi dihitung sebagai hak minoritas awal
ditambah beban hak minoritas dikurangi deviden hak minoritas. Demikian pula,
laba investasi dari perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu dieliminasi.
Laba bersih konsolidasi dihitung dengan mengurangi beban konsolidasi dan beban
hak minoritas dari pendapatan konsolidasi.
MENEMUKAN KESALAHAN
Bagian terakhir dari kertas kerja konsolidasi yang akan diselesaikan
adalah bagian neraca konsolidasi. Sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam
mengkonsolidasikan laporankeuangan akan tampak apabila neraca konsolidasi tidak
seimbang. Jika neraca konsolidasi tetap tidak seimbang setelah totalnya
dihitung kembali, setiap pos harus diperiksa untuk memastikan bahwa semua pos
telah dicatat. Kelalaian mencata beban hak minoritas dalam laporan laba rugi
konsolidasidan ekuitas hak minoritas dalam neraca konsolidasi sering terjadi
karena pos – pos tersebut tidak tercantum pada laporan perusahaan yang
terpisah. Kesamaan debet dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja diperiksa
dengan menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi.
PENGALOKOSIAN KELEBIHAN KE AKTIVA BERSIH YANG DAPAT DIIDENTIFIKASI.
FASB Statement No 141 maupun
No142 mengharuskan perusahaan menyediakan setidaknya ikhtisar
pengungkapan menyangkut alokasi harga beli perusahaan anak yang diakuisisi,
terutama yang berkaitan dengan perolehan goodwill adn aktifa tidak berwujud
lainnya. Ini secara khusus mengharuskan perusahaan mengungkapkan, pada tahun
akuisisi, neraca ringkas yag menunjukan jumlah yang dibebankan ke dalam aktifa
dan kewajiban utama, jumlah penelitian dan pengembangan dalam proses yang
dibeli serta penghapusan, dan jumlah total yang dibebankan ke kategori utama
aktifa tidak berwujut. FASB Statement No
142 mengharuskan lebih lanjut bahwa jumlah goodwill ditunjukan sebagai
baris terpisah dalam neraca (dengan asumsi jumlah tersebut bersifat material).
Dimana bab ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengalokasikan setiap
kelbihan biaya investasi atas nilai buku baik ke paten maupun goodwill yang
sebelumnya belum dicatat. Prosedur kertas kerja konsolidasi untuk
mengalokasikan kelebihan ke aktifa dan kewajiban khusus serupa dengan prosedur
yang diilustrasikan untuk mengalokasikan kelebihan ke aktiva dan kewajiban
khusus serupa dengan prosedur yang diilustrasikan untuk paten. Namun dalam ayat
jurnal kertas kerja jauh lebih kompleks karena mempengaruhi lebih banyak akun
dan memerlukan skema alokasi, amortisasi, dan penyusutan tambahan. Misalnya :
Pate Corporation dan Perusahaan anaknya yang memiliki 90 %, yaitu solo
corporation. Pate memperoleh kepemikikan ekuitasnya dalam solo pada tanggal 31
Desember 2006 secara tunai sebesar $ 365.000 ketika ekuitas pemegang saham solo
terdiri dari modal saham sebesar $200.000 dan laba ditahan sebesar $50.000.
pada tanggal tersebut solo menjadi perusahaan anak Pete. Dimana nilai buku dan
nilai wajar aktiva solo adalah sebagai berikut :
Dinilai terlalu Rendah
|
|||
Nilai Wajar
|
Niali Buku
|
(Dinilai terlalu Tinggi)
|
|
Persediaan
|
$ 60
|
$ 50
|
$ 10
|
Tanah
|
60
|
30
|
30
|
Bangunan Peralatan
|
180
|
100
|
80
|
70
|
90
|
(20)
|
|
$ 370
|
$ 270
|
$ 100
|
Bedasarkan informasi ini,
Pete mengalokasikan kelebihan biaya atas nilai buku yang diperoleh sebesar $
140.000 [Biaya sebesar $ 365.000 – (90% x $250.000 ekuitas solo] ke aktiva yang
dapat diidentifikasi dan goodwill, seperti yang ditunjukan pada skedul berikut
:
keterangan
|
Dinilai terlalu Rendah
|
Kepemilikian
|
Alokasi
|
Periode
|
||
(Dinilai terlalu Tinggi)
|
yg diperoleh
|
Kelebihan
|
Amortisasi
|
|||
Persediaan
|
$ 10
|
x
|
90%
|
=
|
$ 9
|
Terjual pada tahun 2007
|
Tanah
|
30
|
90%
|
27
|
tidak ada
|
||
Bangunan – Bersih
|
80
|
90%
|
72
|
36 Tahun
|
||
Peralatan - Bersih
|
(20)
|
90%
|
(18)
|
9 Tahun
|
||
Goodwill
|
50
|
tidak ada
|
||||
$ 140
|
Skedul tersebut juga
menunjukan periode amortisasi yang dibebankan ke aktiva yang dinilai terlalu
rendah dan yang dinilai terlalu tinggi.
1.
KONSOLIDASI PADA SAAT AKUISISI
Karena alokasi kelebihan biaya atas nilai buku cuku kompleks, akun
kelebihan yang belum di amortisasi digunakan dalam kertas kerja. Ayat jurnal
kertas kerja yang pertama mengeliminasi akuninvestasi dalam solo dan ekuitas
pemegang saham solo yang bersifat resiprokal, mencatat 10% hak minoritas pada
solo dan mendebet akun kelebihan yang belum diamortisasi sebesar $140.000 untuk
kelebihan biaya atas nilai buku yang diperoleh.
2.
KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI
Misalnya Anak Perusahaan (Solo) melaporkan laba bersih tahun 2007 sebesar
$60.000 dan mengumumkan deviden sebesar $10.000 pada tanggal 1 juni serta 1
desember (total selama tahun 2007 sebesar $20.000). solo mebayar deviden
tanggal 1 Juni, tetapi deviden tanggal 1 Desember masih belum dibayarkan pada
tanggal 31 Desember 2007. Selama tahun 2007 solo menjual persediaan yang
dinilai terlalu rendah, tetapi tanah dan bangunan yang dinilai terlalu rendah
serta peralatan yang dinilai terlalu tinggi masih digunakan oleh solo pada
tanggal 31 Desember 2007. Pada tanggal penggabungan usaha, bangunan mempunyai
sisa umur manfaat selama 36 tahun dan peralatan selama 9 tahun.
KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PATE
CORPORATION DAN PERUSAHAAN ANAK
|
||||
PER - 31DESEMBER 2006 ( DALAM RIBUAN )
|
||||
Keterangan
|
90%
|
Penyesuaian
|
Neraca
|
|
Pete
|
solo
|
dan Eliminasi
|
Konsolidasi
|
|
Aktifa
|
$ 20
|
$ 5
|
$ 25
|
|
Kas
|
||||
Piutang - Bersih
|
90
|
25
|
b
9
|
115
|
Persediaan
|
80
|
50
|
b
27
|
139
|
Tanah
|
60
|
30
|
b
72
|
117
|
Bangunan - Bersih
|
200
|
100
|
b
18
|
372
|
Peralatan - Bersih
|
135
|
90
|
a 365
|
207
|
Investasi dalam solo
|
365
|
b
50
|
||
Goodwill
|
a
140 b 140
|
50
|
||
Kelebihan yg belum di Amortisasi
|
||||
Total
|
$ 950
|
$ 300
|
$ 1.025
|
|
Kewajiban dan Ekuitas
|
$ 130
|
$ 50
|
$ 180
|
|
Utang Usaha
|
||||
Modal saham - Pete
|
700
|
700
|
||
Laba ditahan - Pete
|
120
|
120
|
||
Modal Saham - Solo
|
200
|
a
200
|
||
Laba ditahan - Solo
|
50
|
a
50
|
||
Hak Minoritas
|
a
50
|
25
|
||
Total
|
$ 950
|
$ 300
|
$ 1.025
|
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Laporan arus kas konsolidasi disusun dari laporan laba rugi konsolidasi,
bukan dari laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang terpisah.
Dengan sedikit pengecualian, penyusunan laporan arus kas konsolidasi melibatkan
analisis dan prosedur yang sama seperti yang digunakan dalam menyususn laporan
arus kas entitas yang terpisah. Neraca konsolidasi pada awal dan akhir tahun
akan digunakan untuk menghitung perubahan yang terjadi selama tahun tersebut,
yang harus dijelaskan dala laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan mengunakan konsep tunggal : kas dan
ekuivalen kas. Prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP)
mengizinkan dua cara penyajian pelaopran arus kas bersih dari operasi. Metode
tidak langsung dimulai dengan laba bersih konsolidasi dan mencakup penyesuaian
atas pos – pos yang tidak menghasilkan atau menggunakan kas untuk memperoleh
arus kas bersih operasi. Sementara itu, metode langsung mengoffset kas yang
diterima dari pelanggan dan laba investasi terhadap kas yang di bayarkan kepada
pemasok, karyawan, badan pemerintah, dan sebagainya untuk memperoleh kas bersih
dari operasi.
1.
Laporan Arus Kas Konsolidasi – Metode Tidak Langsung
Laporan Arus Kas Konsolidasi disusun secara langsung dari kolom – kolom
“Arus Kas dari Operasi “ “ Arus Kas – Aktivitas Investasi” dan “ Arus Kas –
Aktivitas Pembiayaan” pada neraca lajur.
Beban hak minoritas ( noncontroling interest expense) adalah kenaikan
arus kas dari aktivitas operasi karena beban hak minoritas meningkatkan aktiva
dan kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama seperti pada laba bersih
konsolidasi. Demikian juga, deviden hak minoritas dikurangkan dalam pelaporan
arus kas dari aktivitas pembiayaan.
a)
Laba dan Deviden dari
Investee Menurut Metode Tidak Langsung dan Langsung.
Jika metode tidak langsung yang digunakan, laba dari ekuitas investee
adalah pos-pos yang membutuhkan perhatian khusus dalam laporan arus kas
konsolidasi. Laba dari ekuitas investasi meningkatkan laba tetapi tidak
meningkatkan kas karena kenaikan tersebut direflesikan dalam akun investasi.
Sabaliknya, deviden yang diterima dari ekuitas investee meningkatkan kas tetapi
tidak mempengaruhi laba karena akun investasi mereflesikan penurunan.
Jumlah bersih pos-pos tersebut dikurangikan dari (atau ditambah ke ) laba
bersih dalam bagian “Arus Kas dari Aktifa Operasi” pada laporan arus kas.
Kelebihan deviden yang diterima atas pendapatan ekuitas akan ditambahkan. Jika
mengunakan metode langsung dalam menyusun laporan arus kas, deviden yang
diterima dari ekuitas investee dilapporkan sebagai arus kas masuk dari
aktivitas operasi.
b)
Laporan Arus Kas –
Metode Langsung
Menurt metode langsung pos-pos laporan laba rugi konsolidasi yang
melibatkan arus kas diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, pos-pos yang
tidak melibatkan kas dijelaskan dalam catatan atau skeduel pendukung laporan
arus kas.
MEMBUAT NERACA LAJUR KONSOLIDASI
Secara vertikal, bagi neraca lajur tersebut menjadi tiga bagian yang
terpisah untuk membuat tiga laporan keuangan yang kita inginkan : Laba Bersih,
Laba Ditahan, Total Aktiva dan Total Ekuitas. Tidak ada jumlah yang dimasukan
untuk pos-pos tersebut, karena dihitung atau dicatat langsung dari bagian
neraca lajur sebelumnya.
Kertas Kerja dibuat untuk
menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi entitas bisnis yang
dikonsolidasikan. Tujuannya adalah membuat laporan keuangan konsolidasi yang
berguna. Kertas kerja merupakan sarana untuk mengatur dan memanipulasi data.
Laporan arus kas konsolidasi dapat disusun dari neracca dan laporan laba rugi
konsolidasi.
Referensi
M. Arief Effendi, SE, Msi, Ak, QIA.
Modul 7 Laporan Keuangan Konsolidasi-Teknik &
Prosedur Konsolidasi (Bagian
Ketiga). Jakarta : Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.PSAK No.4 (paragraf 8, 21 & 23)
http://rinaldy-tuhumury.blogspot.com/2012/07/teknik-dan-prosedur-konsolidasi.html